Sejarah Gunung Kelud - Riwayat Gunung Kelud Meletus
Sejarah Gunung Kelud - sejarah mencatat letusan Kelud juga terjadi pada abad 13-15 M. Berdasarkan makalah yang ditulis oleh Akhmad Zaennudin dan Darwin Siregar (IAGI 2008), letusan yang terjadi pada saat itu merupakan letusan-letusan eksplosif yang cukup besar mengendapkan material freatik, aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik yang cukup tebal.gunung ini tercatat beberapa kali meletus dalam rentang waktu 1919-2007.Pada 19 Mei 1919, Gunung Kelud meletus, menewaskan sedikitnya 5.000 orang, sebagian besar dari mereka tewas karena diterjang lahar panas. Setelah cukup tenang selama beberapa puluh tahun, Kelud kembali aktif pada 1951, 1966, dan 1990, yang secara total menewaskan 250 orang.
Pada 1990, letusan terakhir sebelum letusan Kamis malam, setidaknya 200 juta ton meter kubik material padat terlontar dari kawah Gunung Kelud. Sebagai pembanding, letusan Gunung Merapi pada 2010 "hanya" melontarkan 150 juta meter kubik material padat.
Letusan di 1919, termasuk yang paling mematikan karena menelan korban 5.160 jiwa, merusak sampai 15.000 ha lahan produktif karena aliran lahar mencapai 38 km, meskipun di Kali Badak telah dibangun bendung penahan lahar pada tahun 1905. Selain itu Hugo Cool pada tahun 1907 juga ditugaskan melakukan penggalian saluran melalui pematang atau dinding kawah bagian barat. Usaha itu berhasil mengeluarkan air 4,3 juta meter kubik.
Pada 16 Oktober 2007, pemerintah memerintahkan 30.000 warga di sekitar gunung itu harus mengungsi, setelah para ahli mengatakan gunung itu dalam kondisi siap meletus.
Akhirnya, Kelud meletus pada 3 November 2007 pukul 03.00 dini hari. Sehari sesudahnya, Kelud memuntahkan abu vulkanis setinggi 500 meter ke udara. Letusan terus terjadi hingga 8 November 2007 hingga pemerintah akhirnya mengatakan letusan Kelud semakin melemah sebelum akhirnya berhenti.